Selasa, 10 Februari 2015

[Review] Zee & Syd ~ Ciko Satrio

jual bantal foto
Pertama kali melihat cover buku yang berjudul Zee & Syd dan membaca blurb-nya, rasa penasaran dan niat ingin membeli bergejolak di hatiku seketika. Bukan hanya modal covernya yang terlihat menarik perhatian, tetapi tema yang diangkat dalam cerita tersebut benar-benar anti mainstream dari cerita-cerita lainnya dan bisa dilihat di sekeliling kita. Buku ini mengajak dan mengingatkan para pembaca, khususnya para remaja, agar selalu mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan kendaraan seseuai dengan batas umur yang telah ditentukan. Belum lagi terdapat keunikan dari buku ini, ialah tidak hanya berisikan novel utuh, melainkan ada sisipan komik di beberapa bab, yang menyebabkan buku ini disebut sebagai Nomik (Novel Komik).


Buku menarik dengan sasaran pembaca para remaja ini ditulis oleh Iwok Abqary, seorang penulis setia cerita-cerita remaja, yang telah berkecimpung di dunia tulis menulis sejak lama. Terbagi dalam 9 bab, diceritakan kisah awal seorang remaja lelaki bernama Syd yang hampir menyerempet gadis bernama Zee dan sahabatnya, Sarah .Dari sinilah cerita ini berlanjut dengan kejadian dimana Zee dan Sarah menyalamatkan seorang pengendara motor bernama Danang, yang terjatuh dari motornya akibat ulah aksi geng motor liar. Mereka pun akhirnya terseret dalam masalah serius. Mendapat teror, beberapa kali ada yang menguntit diam-diam, hingga kejadian yang bisa berujung kepada keselamatan nyawa Zee, Sarah, beserta korban yang ditolong oleh mereka.

Cerita ini dikemas dalam bahasa yang sederhana, namun menggugah dan dapat membangkitkan emosi pembaca. Gaya cerita sang penulis yang gaul, asyik, dan santai,memudahkan kita dalam mencerna dan memahami makna dari isi cerita tersebut. Selain itu, alurnya yang mengalir, segar, dan membuat penasaran, membuat kita tak ingin mengalihkan pandangan selain berkutat dengan buku ini, ingin terus mengetahui kelanjutan dari cerita tersebut. Sedikit bumbu romantis pun, terselip di ending cerita yang tak terduga ini. Plus, dengan adanya komik di dalam novel ini, menurutku membuat para pembaca tidak bosan karena terus-menerus terpaku membaca tulisan saja.

Tokoh yang sangat kusuka dalam cerita ini adalah Syd. Dimana ia terkenal dengan sikapnya yang cool, angkuh, dingin, belagu, tidak peduli sekitar, dan kata-katanya yang ketus kepada siapa pun. Namun dibalik itu semua, terdapat alasan kuat mengapa sikap itu tertanam di diri Syd. Ada sisi terpendam lain dari diri Syd yang mengejutkan, yang akan kita temui ketika membacanya nanti. Seberapa pun berbahaya, ada alasan mengapa cowok bergabung dengan geng motor. Seberapa pun dia marah, selalu ada alasan memaafkan. Dan seberapa pun belagu, ada alasan untuk menyayangi.

Overall, isi serta kualitas buku ini bagus dan menarik. Jenis kertas yang dipakai yaitu bookpaper, memudahkan untuk dibawa kemana-mana karena ringan. Sayangnya, tidak ada pembatas buku yang sesungguhnya sangat bermanfaat bagi pembaca, agar tidak perlu lagi melipat ujung kertas untuk menandai batas halaman yang terakhir kita baca.

Grab it fast! Dengan mengeluarkan kocek senilai Rp. 43.500,00 saja, kalian sudah bisa mendapatkan buku keren ini. Banyak pesan-pesan moral yang terdapat dalam buku ini. Usai membaca buku ini, kita semakin tersadar bahwa betapa bahayanya membawa motor secara ugal-ugalan, terutama bagi pengendara yang masih di bawah umur. Kita juga diajak untuk menjunjung tinggi rasa tolong menolong terhadap sesama. Recommend  banget buat kalian, khususnya untuk para ABG dan remaja. Terakhir dariku, sayangilah nyawa kita selagi jalan hidup kita masih panjang dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi sesama. Karena sesungguhnya masa depan yang cerah, terbentang luas menyambut kita di depan sana.

“Mengikuti kisah Zee & Syd seperti jalan-jalan sore di trotoar kota. Hiruk pikuk, penuh asap, tapi meringankan hati,”

sumber : https://www.facebook.com/notes/ciko-satrio/iniresensiku-zee-syd/353568248163883

Minggu, 08 Februari 2015

[Review] Cewek-Cewek Tulalit Traveling Gokil by Vy

jual bantal foto

Penulis : Iwok Abqary
Penerbit : Nourabooks
Tebal ; 256 halaman
ISBN : 978 – 602 – 9498 – 271 
Waktu membaca : 25 Januari 2015

Dapet liburan gratis ke Malaysia? Mauuu! Tapi naik penerbangan percobaan en disana nyasar jadi tukang cuci? Ogaaah! Huhuhu … kenapa nasib ‘duo tulalit’ Deedee dan Meme, jadi begonooo? Belum lagi Deedee diuber – uber orang se-Malaysia karena diduga mirip tiang listrik ya ampyuun …. tega-teganya ya? Padahal kan, Deedee mirip tiang bendera!

Ikutin “duo tulalit” yang narsis liburan apes ke Malaysia, yuk! Eits, jangan lupa nelen obat antimabuk, karena burung hantu airways mau ajrut-ajrutan di udara!

Haiyaaa …. akhirnya aku baca juga novel karya Kang Iwok Abqary dan sekalinya baca aku sukaaaaaa. Hahaha untunglah walaupun suka aku pasyikan bahwa aku masih normal dan tidak ketularan tulalitnya Meme. Abisnya tuh anak tulalitnya nggak ketulungan, untung aja dia punya sobat yang super duper sabar macam Deedee, walaupun udah mulai mengikuti jejak tulalitnya Meme sih. Duh lah!

Kekonyolan teranyar Meme yang bikin Deedee jengah adalah kegemarannya berbelanja barang-barang berhadiah walaupun barang itu belum tentu penting dan dibutuhkan macam beli deodoran “Ketekku” karena berhadiah jepitan jemuran, padahal mereka ngga punya tali jemuran.Belum lagi membeli 10 buah sabun cuma karena berhadiah gelas satu, oalaaaahhhh….. ga cuma itu Meme juga doyang banget gratisan, pernah nih Meme keukeuh ngajak temen kosannya makan baso, ternyata eh ternyata di tempat itu ada program beli 2 mangkok baso gratis satu mangkok baso, nyebelinnya… temennya disuruh bayar dan dia ngga bayar, karena ambil jatah gratisnya katanya. Oalaaaahhhh Meme …. Meme.

Nggak cukup sampai disitu, Meme jadi doyan banget ikutan undian berhadiah yang mengharuskan konsumen mengirimkan beberapa bungkus produk ke alamat yang ditentukan. Bahkan Meme sampe rela nungguin bungkus mie yang dibuang di tempat mie langganannya, ya ampuuunnn! Deedee ampe ngumpet saking malunya. Lha Meme mah mana tau malu.

Tapi eeh tapi niiiii, jangan dulu sebel sama Meme karena hobi ajaibnya itu, karena gara-gara hobinya itu dia dapet hadiah jalan-jalan ke Malaysia gratiss tis tis selama empat hari empat malam buat dua orang, huuuuuwaaaaa…… siapa yang ngga pengen tuh? Dan yang beruntung diajak Meme siapa lagi kalau bukan Deedee, sobat sekamarnya yang ga kalah heboh mendapati Meme dapet hadiah ke Malaysia gratis.

Selesai ? Ooo… tentu saja belum, petualangan baru saja dimulai. Selama di Malaysia mereka rencananya didampingi seorang tour guide bernama Mas Wawan. Mahluk kece satu ini membuat Meme kegirangan ngga jelas, yang jelas sih malu-maluin. Mereka berangkat menggunakan Burung Hantu Airways, maskapai penerbangan yang masih dalam tahap percobaan sehingga semua penumpangnya “dipaksa” meminum antimo, supaya nggak ada yang ngeh kalau pesawat itu terbangnya ajrut-ajrutan(sunda pisan euy kang! Hehe) . Nah, gaswatnya nih, ketika di bandara meraka malah terpisah dan dan Meme sama Deedee malah nyasar ga jelas, hayolooo, gimana mereka balik? Gimana nanti mereka bisa ketemu lagi sama Mas Wawan? Lalu siapa pula Roslan yang bikin Meme dan Deedee berantem?

Secara pribadi ( bukan karena kenal penulisnya yoooo! ) aku suka buku ini, bagi aku yang nggak terlalu doyan buku bergenre komedi, buku ini asyik dibaca. Gaya humornya santai, mengalir dan renyah aja rasanya. Sikap konyol Meme yang malu-maluin kadang bikin gemes ampe tutup muka saking ngejengkelinnya. Semoga Deedee tetap diberi kesabaran untuk menghadapi sikap Meme yang luar biasa itu. Bagian terburuknya adalah, aku jadi pengen beli buku pertama seri cewek-cewek tulalit ini atuhlah (nambah panjang aja daftar wishlist! Tepok jidat! Kekepin isi dompet! Amankan ATM!)

Sayangnya nih sayangnya, buat aku buku ini kurang tebel, soale masih ada pertanyaan tak terjawab disini, hiks. Atau strategi supaya pas seri ketiganya muncul langsung diburu lagi bukunya? Hahaha. Itu mah cuma suudzannya diriku, tapi ngga keberatan juga sih ada seri ketiganya, sambil berdoa semoga saja tulalitnya Meme tidak berpindah pada diriku. Hehehe. Buku ini asyik dibaca kala santai, atau dikala kita jenuh dengan bacaan berat yang membuat kening kita berkerut, buku ini laksana camilan ringan yang renyah.

Source : http://duniavy.tumblr.com/post/110416428494/review-buku-cewek-cewek-tulalit-traveling-gokil